Pendidikan dan Masa Depan Siswa di Jawa Barat: Investasi Kemajuan Bangsa

BANDUNGASUA.com : PENDIDIKAN merupakan fondasi utama dalam pembangunan suatu bangsa. Melalui pendidikan, generasi muda dibekali dengan pengetahuan, keterampilan, dan karakter yang kuat untuk menghadapi tantangan masa depan. Di Jawa Barat, pendidikan menjadi prioritas utama dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan memajukan masyarakat.

Pendidikan di Jawa Barat memiliki karakteristik sesuai budaya Tanah Pasundan yang sampai saat ini kita sadari masih banyak tantangan, seperti kesenjangan akses pendidikan antara daerah perkotaan dan pedesaan, kualitas guru yang masih perlu ditingkatkan, dan kurangnya fasilitas pendidikan yang memadai.

Termasuk Sekolah Rakyat yang saat ini sedang digadang-gadang pemerintah agar seluruh siswa dapat tertampung dengan keterbatasan gedung atau sekolah yang ada di penjuru negeri.

Namun, di balik tantangan tersebut, terdapat peluang besar untuk memajukan pendidikan di Jawa Barat tentu saja para pemangku pendidikan baik Gubernur, Dinas Pendidikan, maupun DPRD Provinsi Jawa Barat yang membuat regulasi dan perundangan-undangan ternasuk memfasilitasi hingga anggaran yang mempuni hingga kemajuan pendidikan yang berkelanjutan dapat terus dilakukan untuk generasi.

Provinsi Jawa Barat mencatat total jumlah murid dari jenjang pendidikan dasar dan menengah mencapai 1.860.764 siswa pada tahun ajaran 2024/2025.

Kabupaten Bogor menjadi wilayah dengan jumlah murid terbanyak secara keseluruhan, yakni mencapai 236.266 siswa, hasil gabungan dari sekolah negeri dan swasta.

Disusul Kota Bandung dengan 140.208 murid dan Kota Bekasi dengan 133.066 murid. Ketiga wilayah ini merupakan pusat pertumbuhan perkotaan yang padat, yang berdampak langsung pada konsentrasi peserta didik.

Sebaliknya, wilayah dengan jumlah murid paling sedikit ditemukan di Kabupaten Pangandaran (13.279 siswa) dan Kota Banjar (7.819 siswa).

Sementara, jumlah sekolah yang ada di Jawa Barat tahun 2025 secara keseluruhan baik negeri maupun swasta tercatat sebanyak 81.892 sekolah.

– Sekolah Negeri: 20.771 (25,36%)

– Sekolah Swasta: 61.121 (74,64%)

Prosentase jumlah siswa tidak sebanding dengan sekolah berdasarkan jenjang pendidikan: SD: 19.710; KB: 13.719;  TK: 9.540; RA: 7.350; SPS: 6.561; SMP: 5.862; MI: 4.168; MTs: 3.096; SMK: 2.910; dan SMA: 1.684.

Persoalan kompleks dan beragam, seperti:

• Kesenjangan Akses Pendidikan: masih banyak daerah terpencil yang kekurangan sarana prasarana sekolah yang memenuhi standar nasional. Ini menyebabkan akses pendidikan yang tidak merata bagi siswa di berbagai wilayah.

• Ketimpangan Kualitas Pendidikan: kualitas pendidikan dan mutu sekolah masih belum merata. Beberapa sekolah memiliki fasilitas dan kualitas guru yang lebih baik dibandingkan dengan sekolah lain.

• Distribusi Guru Tidak Merata: penyebaran guru yang tidak merata menyebabkan beberapa sekolah kekurangan tenaga pengajar yang berkualitas.

• Wacana Jam Masuk Sekolah Pagi: rencana untuk memajukan jam masuk sekolah ke pukul 06.00 pagi menuai kritik karena dinilai tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat dan berpotensi menimbulkan masalah transportasi dan kelelahan bagi siswa.

• Penerimaan Siswa Baru Berbasis Domisili: persoalan kejujuran domisili dan pemerataan akses pendidikan juga menjadi perhatian penting dalam sistem pendidikan di Jawa Barat.

Permasalahan ini perlu ditangani dengan kebijakan yang berbasis data ilmiah dan memperhatikan konteks lokal serta aspirasi publik, termasuk siswa sendiri.

Hal ini yang menjadi perhatian dan tugas utama Dinas Pendidikan untuk membereskan persoalan yang terjadi di lingkungan dunia pendidikan.

Progam Dinas Pendidikan

Untuk menyelesaikan tantangan atau persoalan pendidikan diperlukan cara atau pola khususnya Dinas Pendidikan Jawa Barat, apalagi seorang kepala dinas yang baru untuk suatu provinsi tidak sama dengan pengalaman yang hanya di kabupaten atau kota.

Karena itu, untuk memajukan pendidikan di provinsi perlu kecakapan dan kerangka berpikir maju serta kemauan kerja untuk kemajuan pendidikan diperlukan beberapa hal, seperti Positive Thinking (berpikir positif), Growth Mindset (pola pikir pertumbuhan), Future Thinking (berpikir tentang masa depan), Strategic Thinking (berpikir strategis), Innovative Thinking (berpikir inovatif), Critical Thinking (berpikir kritis), Creative Problem Solving (pemecahan masalah kreatif), dan Forward Thinking (berpikir ke depan).

Karena itu diperlukan program Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat untuk kemajuan sekolah antara lain:

1. Meningkatkan Kualitas Pendidikan: Melalui pelatihan bagi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, serta memperbarui kurikulum sesuai perkembangan zaman.

2. Pemerataan Pendidikan: Mengembangkan program pendidikan bagi daerah terpencil dan kurang berkembang untuk memastikan akses pendidikan yang merata.

3. Pengembangan Nilai-Nilai Syariat Islam: Mengintegrasikan nilai-nilai Islam dalam sistem pendidikan untuk membentuk generasi yang cerdas dan beriman.

4. Pendidikan Vokasi dan Keterampilan: Mendorong penguatan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan pendidikan berbasis keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri dan pasar kerja.

5. Pemanfaatan Teknologi: Menerapkan sistem pembelajaran berbasis teknologi untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

6. SmartTren Ramadan: Program yang menawarkan kegiatan praktik baik selama bulan Ramadan, seperti Kajian Islam di Sekolah (KIDS) dan Berhias (Berbudaya, Habituasi Iman & Akhlak Sehari-hari).

7. Rehabilitasi Ruang Kelas: Program untuk memperbaiki kondisi ruang kelas agar lebih layak dan nyaman untuk proses belajar mengajar.

8. Pembangunan Ruang Kelas Baru: Program untuk menambah jumlah ruang kelas baru guna meningkatkan akses pendidikan.

9. Pembangunan Perpustakaan: Program untuk membangun perpustakaan di sekolah-sekolah untuk meningkatkan akses terhadap sumber belajar.

Program program di atas semestinya telah disusun seorang Kepala Dinas sebelum ia dilantik. Dengan demikian ia dapat mengimplementasikan dan tidak melakukan di luar dari sistem pendidikan di Jawa Barat maupun pendidikan nasional.

Strategi Memajukan Pendidikan

Untuk memajukan pendidikan di Jawa Barat, diperlukan strategi yang komprehensif dan berkelanjutan. Ini sukan soal seseorang pejabat yang mesti viral sesaat tetapi bagaimana bisa menjadikan pendidikan yang benar-benar dapat diterapkan dan diimplementasikan kepada siswa agar dunia sekolah menjadi rumah literasi utama pendidikan.

Berikut beberapa strategi:

• Meningkatkan Kualitas Guru:

Melalui pelatihan dan pengembangan profesionalisme guru, kualitas pendidikan dapat ditingkatkan.

• Meningkatkan Akses Pendidikan:

Melalui pembangunan infrastruktur pendidikan dan program beasiswa, akses pendidikan dapat diperluas.

• Meningkatkan Kualitas Fasilitas Pendidikan:

Melalui pembangunan fasilitas pendidikan yang memadai, proses belajar mengajar dapat lebih efektif.

• Meningkatkan Partisipasi Masyarakat: Melalui program kemitraan dengan masyarakat, kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pendidikan dapat ditingkatkan.

Karakteristik Pendidikan

Pendidikan di Jawa Barat memiliki beberapa karakteristik yang unik dan beragam. Karena Jawa Barat merupakan salah satu daerah yang masih kental dengan adat budaya Pasundan.

Beberapa karakteristik:

° Religius: Pendidikan di Jawa Barat memiliki nuansa religius yang kuat, dengan penekanan pada nilai-nilai agama dan moral.

° Nasionalis: Pendidikan di Jawa Barat juga memiliki nuansa nasionalis yang kuat, dengan penekanan pada nilai-nilai kebangsaan dan patriotisme.

° Berbasis Budaya: Pendidikan di Jawa Barat juga memiliki nuansa budaya yang kuat, dengan penekanan pada nilai-nilai budaya Sunda dan Jawa Barat.

° Berorientasi pada Pengembangan Karakter: Pendidikan di Jawa Barat juga memiliki fokus pada pengembangan karakter siswa, dengan penekanan pada nilai-nilai seperti religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, dan integritas.

° Beragam dan Inklusif: Pendidikan di Jawa Barat juga memiliki karakteristik beragam dan inklusif, dengan penekanan pada pendidikan untuk semua lapisan masyarakat.

Dengan karakteristik di atas, pendidikan di Jawa Barat dapat membentuk generasi muda yang berkarakter, beriman, dan berdaya saing tinggi hingga menjadi generasi emas.

Inovasi Pendidikan

Selain berkarakter dan berkelanjutan perlu inovasi dan inovatif yang mengikuti zaman tanpa meninggalkan karateristik  pendidikan di Jawa Barat.

Hal ini dapat dilakukan melalui beberapa cara, seperti:

– Pengintegrasian Nilai-Nilai Karakter: mengintegrasikan nilai-nilai karakter seperti religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, dan integritas dalam kurikulum pendidikan.

– Pendidikan Berbasis Teknologi: memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan membuatnya lebih interaktif dan menarik.

– Pendidikan Berbasis Proyek: menerapkan pendidikan berbasis proyek untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam memecahkan masalah dan bekerja sama.

– Pengembangan Kurikulum yang Relevan: mengembangkan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan zaman dan industri untuk meningkatkan keterampilan siswa.

– Peningkatan Kualitas Guru: meningkatkan kualitas guru melalui pelatihan dan pengembangan profesionalisme.

– Kerja Sama dengan Industri: meningkatkan kerja sama dengan industri untuk meningkatkan keterampilan siswa dan mempersiapkan mereka memasuki dunia kerja.

– Pengembangan Pendidikan Vokasi: mengembangkan pendidikan vokasi yang relevan dengan kebutuhan industri dan meningkatkan keterampilan siswa.

Dengan menerapkan inovasi-inovasi tersebut, pendidikan di Jawa Barat dapat menjadi lebih berkarakter dan berkelanjutan, serta dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Asta Cita, Investasi dan Masa Depan

Perlu diingat, Presiden RI Prabowo Subianto telah meluncurkan program pembangunan bangsa untuk lima tahun ke depan yang disebut Asta Cita.

Memajukan pendidikan di Jawa Barat dapat dilakukan dengan fokus pada beberapa misi utama, yang selaras dengan misi ke-4 Asta Cita yang berkaitan dengan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Kesetaraan Gender.

Strategi yang dapat diterapkan:

• Meningkatkan Kualitas Pendidikan: Pemerintah Jawa Barat dapat meningkatkan kualitas pendidikan dengan memperbaiki infrastruktur sekolah, meningkatkan kualitas guru, dan menyediakan sumber daya belajar yang memadai.

• Meningkatkan Akses Pendidikan: Pemerintah dapat meningkatkan akses pendidikan bagi masyarakat kurang mampu dengan menyediakan beasiswa, membangun sekolah di daerah terpencil, dan meningkatkan kualitas pendidikan di daerah pedesaan.

• Mendorong Kesetaraan Gender: Pemerintah dapat mendorong kesetaraan gender dengan meningkatkan peran perempuan dan penyandang disabilitas dalam pendidikan dan pembangunan.

• Pengembangan Teknologi: Pemerintah dapat meningkatkan akses terhadap teknologi untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan mempersiapkan siswa menghadapi era digital.

• Kerja Sama dengan Industri: Pemerintah dapat meningkatkan kerja sama dengan industri untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan mempersiapkan siswa memasuki dunia kerja.

Majunya dunia pendidikan, masa depan siswa dapat lebih cerah. Siswa dapat dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk bersaing di era global. Selain itu, pendidikan yang berkualitas dapat membantu siswa mengembangkan karakter yang kuat dan menjadi warga negara yang bertanggung jawab.

Pendidikan merupakan investasi untuk kemajuan masyarakat dan bangsa. Dengan pendidikan yang berkualitas, generasi muda dapat menjadi agen perubahan yang membawa Jawa Barat menuju kemajuan dan kemakmuran.

Memajukan pendidikan di Jawa Barat memerlukan kerja sama dan komitmen dari semua pihak. Dengan strategi yang tepat dan berkelanjutan, pendidikan di Jawa Barat dapat ditingkatkan dan masa depan siswa dapat lebih cerah. Mari kita bersama-sama memajukan pendidikan di Jawa Barat untuk menciptakan generasi muda yang cerdas, berkarakter, dan berdaya saing tinggi.

Penutup

Solusi dan inovasi pendidikan di Jawa Barat sangat penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan ternasuk pemilihan model yang tepat dapat meningkatkan efektivitas inovasi pendidikan.

Pengembangan sumber daya manusia yang kompeten, evaluasi dan monitoring yang efektif sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan.

Penerapan E-Learning dengah penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dapat meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pendidikan.

Pendidikan vokasi dapat menjadi pondasi bangsa menghadapi globalisasi dan meningkatkan keterampilan siswa.

Meningkatkan Kualitas guru dengan pelatihan dan pengembangan guru serta kesejahteraan guru.

Pengembangan kurikulum  yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan zaman, serta meningkatkan akses pendidikan bagi semua lapisan masyarakat, terutama di daerah terpencil.**

 

Penulis: H.Syahrir.SE.M.I,POL

Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Fraksi Partai Gerindra.

PILIHAN EDITOR