BANDUNGASIA.com : Komunitas Edan Sepur Indonesia edukasi publik tentang pentingnya mencegah dan melawan kekerasan seksual di transportasi umum. Tak hanya di stasiun, kampanye ini juga menyasar berbagai simpul transportasi publik seperti halte dan jembatan penyeberangan yang banyak digunakan masyarakat Kota Bandung.
“Tujuannya untuk menumbuhkan kesadaran bersama bahwa kekerasan seksual bisa terjadi di mana saja, termasuk di transportasi publik. Karena itu, bukan hanya korban, tapi juga saksi harus berani melapor,” kata Koordinator Daerah 2 Bandung Komunitas Edan Sepur Indonesia, Abdullah Putra Gandhara, saat menggelar Talkshow Disiplin Berkereta bertema “Kamu Tidak Sendiri! Bersama Lawan Kekerasan Seksual” di area Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Asia Afrika, Halte Alun-alun Bandung, Sabtu 4 Oktober 2025.
Acara diisi beragam narasumber di antaranya dari Unit PPA Satreskrim Polrestabes Bandung, Duta GenRe Kota Bandung, serta perwakilan dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bandung.
Selain diskusi interaktif, para peserta juga diajak menandatangani petisi komitmen melawan kekerasan seksual, baik di transportasi publik maupun fasilitas umum lainnya.
Abdullah menuturkan, kegiatan ini merupakan bentuk kolaborasi antara PT KAI (melalui program TJSL) dan Pemerintah Kota Bandung sebagai upaya menciptakan ekosistem transportasi publik yang aman dan ramah bagi semua.
Dalam kegiatan ini juga disosialisasikan berbagai nomor darurat penting yang bisa dihubungi jika terjadi kekerasan seksual, seperti Call Center KAI, Bandung Command Center (112), PSC 119, dan Call Center 129 dari Kementerian PPA.
“Diharapkan masyarakat semakin sadar untuk saling menjaga dan berani melapor bila menemukan tindakan kekerasan di ruang publik,” katanya. (bda)